Hal itu diungkapkan Suprihono (42), warga Kampung Paya Tungel, Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah.
Dia menuturkan, hujan es datang bersamaan dengan angin kencang selama durasi kurang lebih 10 menit.
Hujan es sebesar kelereng tersebut merusak tanaman warga kebun, seperti cabai, bawang merah, terutama sumber penghasilan warga, yakni tanaman kopi arabika.
Baca Juga: Diperlakukan Begini Oleh Pengunjung Restorannya Sendiri, Kaesang Pangarep: Padahal Saya yang Punya
Sudah pasti hujan es ini menyebabkan daun kopi rontok, demikian bunganya yang seharusnya jadi buah, dan akan mempengaruhi produksi ke depan," kata Suprihono, yang juga pegawai penyuluh pertanian tersebut, Minggu (7/72019).
Bukan hanya itu, hujan es ini juga menyebabkan sejumlah seng rumah warga yang terdampak hujan es rusak.
"Tadi saya lihat ada atap seng rumah warga bolong karena es yang jatuh itu, memang seng atap rumahnya sudah tua," ujarnya.
Selain tanaman dan atap, parabola rumah warga juga mengalami kerusakan.
Hal itu karena butiran es seukuran kelereng atau kuku jari orang dewasa jatuh di atas alat penangkap siaran televisi itu.
"Parabola saya berlubang, karena memang butiran es yang jatuh saat hujan itu besar-besar," sebutnya.
Butiran es yang dikumpulkan seorang warga setelah peristiwa hujan es yang terjadi Minggu (7/7/2019) siang.