Mereka pun terus mengikuti kabar perkembangan pencarian putra kedua Arif Subagio - Nurul Habibah itu setiap saat.
"Keluarga di sini terus menunggu bagaimana perkembangannya, ya sampai Jumat kemarin, saat ditemukan," ujar M. Atiq.
Paman Thoriq, M. Ali mengatakan, waktu memperoleh kabar keponakannya dinyatakan hilang saat turun dari pendakian Bukit Piramid, keluarga di Sidoarjo turut cemas.
Apalagi, proses pencarian memerlukan waktu berhari-hari. Penantian panjang terkait kabar keponakannya, berakhir pada Jumat (5/7/2019) lalu.
Menurut Ali, perasaan sedih menggelayuti seluruh keluarga saat dipastikan bahwa Thoriq ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Kami sedih setelah mendapat kepastian (kematian Thoriq) itu. Tetapi kami lega karena (jenazah) anaknya ditemukan dan bisa dimakamkan," kata Ali.
Menurut Ali, perjuangan para relawan yang melakukan pencarian selama 12 hari pantas diberi apresiasi.
Ditemukannya jenazah Thoriq, diyakini olehnya bisa mengurangi kesedihan orang tuanya. "Kami khawatir kalau tidak ketemu. Untung bisa ketemu dan dimakamkan disini, dekat kakek dan neneknya," ujar Ali.
Terlihat banyak tamu yang datang secara bergiliran untuk menyampaikan bela sungkawa.