Sekitar 6 persen dari semut yang berniat untuk menolong justru ikut terjebak dalam jaring atau dimangsa oleh lala-laba yang berada di dekatnya.
Perilaku ini tentu menarik perhatian para peneliti untuk mengetahui penyebab mereka melakukan hal tersebut.
Saat dilakukan eksperimen di laboratorium, diketahui bahwa semut akan menghindari dan mengacuhkan jaring laba-laba yang kosong tanpa adanya semut yang terjebak di dalamnya.
Hal ini mengindikasikan bahwa saat terjebak, semut akan mengeluarkan sinyal kimia penanda stress, yang mampu dikenali oleh kawanan semut lain yang tergabung pada koloni yang sama.
Semut merupakan serangga eusosial, yang bukan hanya memiliki koloni dan kelas sosial, namun tiap anggota koloninya merupakan saudara dekat.
Setiap semut pekerja merupakan betina, yang dihasilkan melalui perkawinan antara ratu semut tunggal dalam koloni dengan pejantan.
Artinya, seluruh semut pekerja memiliki induk yang sama.
Temuan ini makin menambah daftar hewan yang teramati mampu melakukan misi penyelamatan.
Sebelumnya, perilaku ini hanya dijumpai pada mamalia saja, khususnya primata dan lumba-lumba.
Baca Juga: Dituntut 13 Tahun Penjara, Inilah Beberapa Hal yang Memberatkan Steve Emmanuel di Persidangan