Untuk peminjaman uang ratusan juta tersebut, Hori memakai istrinya sebagai jaminan alias menggadaikan istri sendiri.
Setelah itu, istri Hori berinisial R (35) diserahkan kepada Hartono sampai Hori mampu melunasi utangnya dengan memberikan sebidang tanah supaya istrinya bisa diambil kembali.
Namun, Hartono meminta agar dikembalikan dalam bentuk uang, bukan diganti sebidang tanah.
Karena kecewa, akhirnya Hori merencanakan pembunuhan.
Dia lantas mendatangi Hartono yang rumahnya berada di wilayah Desa Sombo Gucialit.
Saat melihat seseorang yang mirip Hartono, Hori langsung membacok orang itu hingga tewas bersimbah darah.
Namun setelah pembacokan, pelaku kaget bukan kepalang karena yang dibacok ternyata orang lain yang bernama Muhammad Toha.
Peristiwa tersebut pun membuat geger desa setempat hingga akhirnya Hori diciduk polisi.
Dikutip dari Tribun Cirebon, Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban menilai adanya degradasi moral yang terjadi pada Hori.