SBY pun membeberkan beberapa contoh informasi penting yang didapatkan dari Ani Yudhoyono.
Biasanya, Ani Yudhoyono mendapatkan informasi dari warganet yang kemudian diteruskan kepada SBY.
SBY pun lantas bertindak sebagaimana mestinya seorang presiden (waktu itu) yang memang harus memberi keputusan.
"Contoh, tiba-tiba ada yang mengatakan di Papua sekarang sedang ada judi, melibatkan uang dalam jumlah yang banyak. Buk, judinya di tempat ini. Ini saya serius. (Berita itu) sampai di saya, saya teruskan ke jajaran kepolisian tolong dicek di lapangan. Jam itu juga dicek, dan tertangkap dan betul-betul ada judi di situ, ada aparat di situ dan uangnya juga banyak," cerita SBY.
Tak hanya itu saja, SBY juga mengungkapkan kejadian lain yang membuatnya bisa bertindak tegas kepada rakyat.
"Ada lagi, 'Buk, sampaikan ke Pak SBY, tolong suami saya dikirim ke daerah konflik'. Daerah konflik? Tentara? Kalau istri yang ngerti (biasanya) 'Buk, mbok tolong suami saya bertempur terus sudah lama pisah anak istri mbok tolong dipulangkan', ini dikirim ke daerah konflik. Saya bilang sama ibu, 'Ini pasti berantem suami istri'," jelas SBY lagi.
Tindakan SBY itu pun akhirnya berujung penyelesaian konflik dengan damai.
"Dan betul. Dicek, di Surabaya ada bintara marinir sedang berantem, mungkin putus asa. Istrinya minta dikirimkan ke daerah konflik. Singkat kata, akhirnya ditemukan, happy ending, suaminya minta maaf istrinya juga demikian," imbuh SBY.
Dalam acara tersebut, SBY juga menerangkan bahwa selama kepemimpinannya menjadi seorang presiden, ia tidak pernah meninggalkan rakyatnya.