Namun nasib apes justru menghampiri Novian dan keluarganya saat mencari jalan dengan menggunakan peta digital.
"Akan tetapi bukannya sampai ke tujuan, malah tersesat ke jalan perkebunan teh atau hutan dengan medan jalan tanah dengan bebatuan yang rusak dan sempit. Sehingga mobil yang dikendarai sedikit trouble," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/6/2019).
Menjelang malam, Novian dan keluarganya kebingungan dan memutuskan untuk menelfon call center Basarnas dengan sinyal yang ada.
Oleh Basarnas berita tersebut disampaikan ke piket Polsek Kertasari.
Berbekal informasi tersebut, tiga personel dibantu dua warga Kampung Papandayan, melakukan pencarian wisatawan tersebut. Sekitar pukul 01.15 WIB dini hari akhirnya Novian beserta keluarga dapat ditemukan.
"Karena kendaraan sedikit trouble dan mobil harus didorong, petugas kepolisian bersama warga menyisir jalan yang berlobang dan berbatu untuk dirapihkan agar mobil bisa melintas menuju ke jalan utama," jelasnya.
Kapolsek Kertasari, Ipda Yoni Agustina mengimbau kepada wisatawan atau pemudik yang akan menuju tempat tujuan untuk lebih berhati-hati ketika hendak melakukan perjalanan.
"Jangan terlalu percaya sepenuhnya pada aplikasi ponsel. Wilayah Kertasari yang bergunung-gunung sering menyebabkan aplikasi ponsel yang menggunakan sinyal internet sering terganggu. Jika ragu, lebih baik tanyakan langsung ke kantor polisi," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, "Gunakan Aplikasi Peta Digital, Wisatawan Ini Tersesat di Tengah Kebun Teh hingga Dievakuasi Polisi".