"Tidak, tidak capai. Kalau mau cari uang untuk keluarga tidak boleh capai," ujar Herman sambil tersenyum.
Walau telah memiliki anak, Herman enggan menjadi orang tua yang merepotkan.
"Kasihan sama anak. Saya takut menyusahkan mereka," jelas Herman yang mengenakan kacamata.
Kulitnya yang telah mengkerut, tak membuat dirinya pasrah dengan keadaan.
"Kalau sakit-sakitan mah ya namanya juga sudah tua, pasti sering. Cuma kita banyak berdoa saja biar diberi kesehatan sama jangan stres," ucap Herman sambil tersenyum.
Pada bulan Ramadan 1440 hijriah ini, Herman mengaku selalu nimbrung untuk berbuka puasa bersama di masjid-masjid yang dikunjunginya.
"Kalau berbuka puasa, saya suka datang ke masjid-masjid. Enak bisa buka puasa bareng di masjid," kata Herman yang memakai topi.
"Jadi berasa punya keluarga di Jakarta," lanjut Herman sambil tertawa.
Menyoal penghasilan sehari, Herman menyatakan mampu mengantongi minimal Rp 100 ribu.
"Paling banyak dua ratus (Rp 200 ribu)," ucapnya sambil memasukan benang ke dalam pinggiran sepatu.
"Nanti bakal saya sisihkan untuk menabung. Buat pulang kampung ke Garut. Lebaran di sana," sambungnya.