Masih menurut Mackar, rambut kemaluan juga berfungsi untuk mencegah partikel asing seperti; debu dan bakteri patogen bisa masuk ke tubuh melalui daerah kemaluan.
Selain itu, rambut di area vagina juga membantu mengontrol kelembaban area yang menurunkan risiko infeksi jamur.
Hal senada diinformasikan dengan lengkap oleh MayoClinic.org.
Menurut Mary Marnach, M.D, yang menjawab pertanyaan masyarakat mengenai mencukur rambut kemaluan wanita, tidak ada alasan medis atau higienis untuk menghilangkan sebagian atau seluruh rambut kemaluan seorang wanita.
Jika rambut kemaluan atau bulu kemaluan wanita dicukur atau diwaxing, selain prosesnya menyakitkan, juga bisa menyebabkan banyak efek samping yang tidak banyak diketahui wanita, yaitu:
* Vagina atau area vagina menjadi gatal. Malah bisa menyebabkanb gatal yang parah
* Kelamin wanita alias vagina, jika mencukurnya denganwaxingbisa saja mengalami luka bakar karenawaxing
* Sangat bisa mengalami abrasi atau luka selama pencukuran atau waxing
* Bisa muncul tunggul, ruam, benjolan dan rambut tumbuh ke dalam
* Sangat mungkin akan terjadi Infeksi bakteri
* Berpeluang besar risiko tertular atau menularkan infeksi virus, seperti herpes simplex atau HPV, karena luka atau iritasi kulit yang membuat kulit lebih rentan.