"Katanya untuk biaya sekolah. Dikumpul-kumpulin, mencelengi terus bertahun-tahun. Uang rusak dari berbagai pecahan dari Rp 100.000 sampai Rp 5.000. Rusak karena rayap. Dia naruh di celengan plastik sampai sekitar Rp 12 juta-an," kata Ali Sobri kepada Kompas.com.
Ali Sobri menjelaskan, pihak BI baru menerima Rp 6.880.000, karena sisa uang kertas rusak lainnya masih tercecer dan harus dirapikan terlebih dahulu.
Kemudian, pihak BI akan memeriksa ulang apakah uang tersebut layak diganti atau tidak.
Menurutnya, ada dua hal yang harus dipenuhi pemilik uang jika hendak menukarkan uang kertas rusak.
Pertama, uang kertas rusak bisa ditukar apabila kerusakan hanya terjadi 2/3 dari total fisik asli.
Baca Juga : Kehormatan Gadis Pontianak Ini Direnggut Usai Diiming-imingi Pekerjaan Lewat Media Sosial
Kedua, seluruh nomor seri uang harus lengkap tidak ada yang rusak.
Apabila dua unsur tersebut terpenuhi, maka proses penukaran uang dapat diproses.
Mobil penukaran uang merupakan salah satu layanan Bank Indonesia dalam kegiatan Mini Ekspo UMKM Wirausaha Bank Indonesia pada Senin (29/4/2019) lalu.
Bank Indonesia dengan pemerintah daerah Kota Cirebon serta pihak swasta lainnya menggealr pasar murah.