Follow Us

Diam-diam Lakukan Operasi Keperawanan Sebelum Nikah, Wanita Ini Merasa Berdosa Usai Tahu Jadi Diri Calon Suaminya

Masrurroh Ummu Kulsum - Minggu, 05 Mei 2019 | 09:15
 
Ilustrasi
Twitter

Ilustrasi

Dia berbohong pada suaminya dan tetap mempertahankan kebohongannya, dan itu menjadi beban untuknya.

Tidak ada yang perlu yang disembunyikan dengan pasangan, katakanlah jujur apa adanya.

Cinta adalah menemukan seseorang yang mencintai Anda di luar kesusahan, sekalipun itu tentang keperawanan.

Baca Juga : Lelaki ini Baru Sadar Tiga Buah Hatinya Hasil Perselingkuhan Istri Tercinta Setelah Puluhan Tahun Membina Rumah Tangga

11. Jangan biarkan pasangan mengontrol apa yang harus dan tidak anda lakukan

Suatu keputusan yang telah dipilih akan menimbulkan konsekuensi, jangan hanya mendengar dari satu pihak. Harus mendengarkan kata hati tidak hanya menuruti keinginan.

Cobalah terbuka dan bicarakan segala hal dengan pasangan anda. Belajar dari cerita Swati tersebut, banyak pesan yang dapat kita ambil, kejujuran adalah baik meskipun itu pahit.

Bicarakan segala seuatu dengan pasangan, keterbukaan menjadi kunci sebuah hubungan berjalan adil untuk kedua pihak.

Ketika Keperawanan Dipersoalkan

Dalam bukuHealthy Sexual 3terbitan PT Intisari Mediatama persoalan keperawanan ini juga dibahas secara mendalam.

Di masa lalu, darah di malam pertama menjadi tanda keperawanan seorang wanita. Sehelai kain putih dijadikan alas tidur kedua mempelai.

Jika di pagi hari tak ada bercak, secara adat sang suami berhak mengembalikan mempelai putri pada keluarganya.

Source : intisari-online.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular