"Saat dia melihat pelaku bertindak mencurigakan, dia seharusnya bisa menyelamatkan diri. Namun, dia memilih menghadapi guna mencegahnya masuk gereja," kata sang ayah Velusami Raju.
Dari keterangan saksi mata, kala itu Gereja Zion dipenuhi jemaat dan juga peserta Sekolah Minggu.
Raju pun sempat berinisiatif mengatur kerumunan jemaat gereja.
Seketika itu, Raju melihat ada orang yang tak dikenalnya mendekat dengan membawa dua tas besar.
Raju pun segera menghentikan dan meminta pelaku untuk keluar hinggaterlibat perdebatan sebelum bom meledak.
Tidak hanya Raju, ledakan bom itu juga menewaskan anak-anak serta orang tua yang kebetulan berada di dekatnya.
Mirisnya, Raju merupakan sosok tulang punggung serta pilar keluarga.
"Dia anak yang baik. Setiap kenangan yang kami berdua sangatlah berharga," terang Velusami.
Velusami juga mengungkapkan jika keduanya baru saja selesai berbicara melalui telepon beberapa menit sebelum kejadian.