Pablo Benua mengatakan hal tersebut lewat sebuah video Youtube yang diunggah pada 19 April 2019 lalu.
"Prabowo ini saya agak merinding-merinding. Saya melihatnya ini Prabowo itu kayak agak cenderung ada gangguan kejiwaan. Bisa jadi karena kekalahan ini mengalami depresi yang besar khawatirnya nanti Prabowo benar-benar gangguan kejiwaan nih gawat," ujar Pablo.
"Karena apa yang dia lakukan tingkah lakunya setelah pasca pilpres ini kelakuannya cenderung seperti itu. Mengarahkan bahwa ini kayaknya ada sedikit delusi. Dia merasa dirinya sudah menang, saat ini dia sudah menjadi presiden, dia seolah-olah sangat bangga ketika semua orang sekitarnya manggil dia itu Pak Presiden. Lalu dia bergaya-gaya sudah seperti presiden, cara ngomongnya bener-bener ditata. Jadi itulah yang membuat saya berfikir bahwa Pak Prabowo itu cenderung memiliki penyakit jiwa," sambungnya.
Usai membuat kesimpulan tersebut, Pablo Benua menyarankan pada tim sukses Prabowo supaya membawanya ke psikiater.
"Untuk timsesnya Pak Prabowo, tim BPN, coba nih ya ini demi kebaikan Pak Prabowo. Coba bawa ke rumah sakit, tes ke psikiater. Apa penyakit yang memang diidap oleh seorang Pak Prabowo," terangnya.
Kemudian Pablo mengatakan jika pernyataannya tersebut bukanlah penghinaan.
Ia melakukan hal tersebut murni untuk kebaikan Prabowo.
"Saya tidak menghina, saya tidak mencemarkan nama baik, saya tidak menjatuhkan Pak Prabowo. Saya justru kasihan, saya sayang dengan Pak Prabowo. Saya ingin yang terbaik untuk Pak Prabowo juga," terangnya lagi.
(*)