Follow Us

Tak Punya Hati, Orang Tua Kandung Ini Tega Telantarkan Bayinya dari Hasil 'Sewa Rahim' dan Lahir dengan Down Syndrome

Veronica S - Minggu, 07 April 2019 | 14:30
 
Gammy yang ditinggalkan orangtua aslinya karena menyandang down syndrome
The Guardian

Gammy yang ditinggalkan orangtua aslinya karena menyandang down syndrome

GridPop.ID - Kehamilan dan memiliki anak menjadi anugerah tak tertandingi dari seorang perempuan.

Setiap pasangan suami istri tentu selalu mengharapkan memiliki anak di kehidupan mereka.

Beruntungnya, banyak jalan yang bisa ditempuh untuk pasangan yang ingin memiliki keturunan.

Baca Juga : Cuma Gara-gara Ayam KFC-nya Dilahap Habis, Seorang Wanita Tega Setrika Tangan dan Paha Kedua Anaknya!

Cara umum yang banyak diketahui adalah inseminasi buatan atau bayi tabung.

Namun, ada salah satu cara yang dilarang di Indonesia namun di beberapa negara bisa dilakukan adalah sewa rahim atau surrogacy.

Pada ahli menyebutkan, Amerika Serikat, India, Thailand, Ukraina, dan Rusia menjadi negara yang melegalkan sewa rahim.

Baca Juga : Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ada Suku 'Bule' Asli Indonesia dengan Bola Mata Biru yang Hingga Kini Keberadaannya Misterius

Rata-rata, para wanita memiliki alasan saat ebrsedia meminjamkan rahimnya karena ingin membantu pasangan yang ingin memiliki anak.

Walaupun d negara tersebut jasa sewa rahim dilegalkan, tetapi mereka tetap harus mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan da itu tidak mudah.

Sayangnya, ada satu kisah pilu tentang surrogacy di Thailand yang menimpa seorang bayi bernama Gammy.

Baca Juga : Jan Ethes Berceloteh saat Jokowi Diwawancara, Ternyata Pola Asuh Selvi Ananda Ini Tuai Manfaat Selamatkan Buah Hati dari Gangguan Bicara

Pattaramon Chanbua dan Gammy yang menderiga down syndrome.
telegraph.co.uk
telegraph.co.uk

Pattaramon Chanbua dan Gammy yang menderiga down syndrome.

Melansir dari Nakita.ID dan Foxnews.com, Gammy merupakan hasil sewa rahim dari pasangan Australia, Wendy dan David Farnell.

Selama kurang lebih sembilan bulan, ia dikandung oleh Pattaramon Chanbua, surrogate mother berusia 21 tahun yang berprofesi sebagai penjual makanan.

Kala itu, Pattaramon Chanbua menjadi surrogate mother bagi dua anak kembar, Gammy adalah salah satunya.

Baca Juga : Lahir dengan Sebuah Anugerah, Anak asal India Ini Diejek Monster Sejak Kecil Namun Kini Tumbuh Jadi Wanita Memesona!

Tak disangka sebelumnya, Gammy terlahir dengan kondisi down syndrome pada bulan Desember 2013.

Kondisi itu membuat ayah dan ibu kandungnya 'membuang' Gammy.

Sedangkan saudara perempuannya, Pipah, dibawa pulang ke Australia untuk dirawat.

Farnells sebagai ayah kandungnya menyangkal bahwa ia telah meninggalkan Gammy dan menyuruh Pattaramon untuk merawatnya.

Baca Juga : Kecewa Karna Tak Perlakukan Pasangan dengan Baik, Seorang Suami Menangis Dengar Cerita Temannya yang Punya Istri Lebih Cantik

Ibu pengganti Gammy yang akhirnya merawatnya
Foxnews.com

Ibu pengganti Gammy yang akhirnya merawatnya

Kasus ini akhirnya mendorong pemerintah Thailand untuk melarang surrogacy pada tahun 2014.

Parlemen Australia pun merespons dengan melakukan tinjauan terhadap undang-undang Australia yang melarang upaya surrogacy komersial.

Sebetulnya, kasus bayi Gammy ini menjadi salah satu dari beberapa kasus anak-anak dari rahim pengganti yang ditinggalkan orang tua kandung karena cacat.

Baca Juga : Gagal Nikah dengan Reino Barack, Luna Maya Kini Jatuh Cinta Pada Pria Berinisial 'R' Hingga Rela Susul ke Thailand!

Akhirnya, Gammy dibesarkan oleh Chanbua di kota Sri Racha di pantai timur Thailand dengan bantuan dana cukup besar yang diperolehnya dari badan amal Australia Across the Water.

Di sisi lain, seharusnya pasangan yang berencana untuk melakukan jasa sewa rahim ini harus melihat kondisi kesehatan wanita yang akan menjadi surrogate mother anak mereka.

Dilansir dari Web MD, American Society for Reproductive Medicine mengatakan surrogate mother harus mendapatkan pemeriksaan medis untuk memeriksa apakah ia kemungkinan memiliki kehamilan yang sehat dan berjangka panjang.

Baca Juga : Menguak Luka Lama Maia Estianty saat Pernikahan Ahmad Dhani dengan Mulan Jameela 10 Tahun Lalu, Mantan Suami: Saya Tidak Pernah Menjilat Ludah Sendiri

Organisasi menyarankan dia mendapat tes yang memeriksa penyakit menular seperti sifilis, gonore, klamidia, HIV, sitomegalovirus, dan hepatitis B dan C.

Pengganti harus mendapatkan tes untuk memastikan mereka memiliki kekebalan terhadap campak, rubella, dan cacar air.

Selain itu, pasangan yang ingin melakukan ini bisa saja meminta aga ria mendapatkan prosedur medis untuk "memetakan" rahim secara visual, yang dapat membantu dokter memeriksa potensi surrogate mother untuk melakukan kehamilan. (*)

Source : foxnews.com Nakita.ID

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular