"Karena pemanasan global, lapisan es dan gletser mencair dengan cepat," kata Ang Tshering Sherpa, mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.
Masyarakat setempat masih saling bahu-membahu mengatasi masalah ini.
Pemerintah Nepal juga tidak tahu bagaimana cara menanganinya.
Baca Juga : Mayat Wanita Hamil Ditemukan Terapung di Sungai, Korban Dibunuh Kekasihnya saat Kondisi Melahirkan
Untuk menurukan jenazah, mereka membutuhkan biaya yang cukup fantastis yakni antara 40.000 hingga 80.000 dolar AS atau sekitar Rp 572 juta sampai 1,145 miliar.
Sementara itu jenazah yang tertinggal di gunung ditutupi warga dengan salju dan batu.
"Pendaki lain sudah siap mental melihat pemandangan seperti itu," tambah Tshering Pandey Bhote, wakil presiden Asosiasi Pemandu Gunung Nasional Nepal.
Penemuan mayat di Gunung Everest
Nggak hanya mayat, cairnya es di akibat pemanasan global juga menguak adanya penyakit kuno.
Masih melansir dari Kompas.com, sebuah studi yang diterbitkan PNAS pada tahun 2015 mengungkap sebuah virus berusia 30.000 tahun pernah ditemukan di lapisan es Kutub Utara.