Melansir dari Tribun Jabar, orang tua Fajar, Aef Saefudin (45) merupakan orang yang pertama menderita penyakit tersebut, kemudian Vera (42) juga tertular penyakit paru-paru juga.
"Awalnya batuk-batuk menular ke anak dan istri, cucu saya sebulan tak sekolah, seminggu sebelum dibawa kemarin susah makan," kata kakek Fajar, Arim.
"Adiknya Fajar meninggal dalam usia satu bulan, ia meninggal di rumah seperti sesak, lalu adik Fajar lainnya yakni Fajri meninggal dalam usia dua tahun," tambahnya.
Dengan keterbasan ekonomi dan pengobatan yang ala kadarnya, kondisi penyakit keluarga Fajar ini bertambah semakin parah hingga Fajar turut meninggal dunia.
Walau telah dibantu oleh Babinsa Haurwangi, penyakit paru yang diderita Fajar sudah telat penanganan.
Haryadi mengawal jenazah Fajar Sabtu (23/3) sore ini dari rumah sakit menuju rumah duka di Haurwangi.
Fajar Saefudin (10) warga Kampung Neglasari RT 01/11, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianur, yang tubuhnya kering kerontang tinggal kulit dibalut tulang Sabtu pagi menjalani rontgen do RSUD Sayang Cianjur.
Baca Juga : Hidup Percaya Jimat, Nyawa Pria Asal Thailand Ini Melayang Tertabrak Truk saat Tanggalkan Jimatnya
Fajar sudah tidak bisa berjalan.
Ia duduk di kursi roda ditemani ayah dan Babinsa Haurwangi Koptu Haryadi.
Meski didorong pakai kursi roda, Fajar dikabarkan sudah mau makan meski masih dibantu cairan infus.