Melansir dari kompas.com (15/3), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan ada enam WNI yang berada di lokasi penembakan.
Informasi tersebut ia dapat dari Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya. "Memang penembakan itu terjadi pada saat umat Islam sedang menjalankan shalat, pada saat penembakan terjadi di masjid tersebut terdapat informasi yang kami kumpulkan," kata Retno di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Retno melanjutkan dari enam WNI, tiga orang sudah bisa dihubungi. Namun, tiga orang lainnya belum bisa dikontak.
Kementerian Luar Negeri masih mencoba mengkontak tiga orang tersebut.
Masih melansir dari sumber yang sama, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengonfirmasi, satu dari empat orang yang ditangkap terkait penembakan masjid Selandia Baru adalah warga negaranya.
Baca Juga : Dikritik Karena Pengasuh Anaknya Bergaji Setara Perdana Menteri, Begini Jawaban Kareena Kapoor
ABC News melaporkan Jumat (15/3/2019), warga Australia itu diketahui adalah seorang pria berumur 28 tahun bernama Brenton Tarrant dan berasal dari Grafton.
Tarrant mengklaim sebagai teroris yang bertanggung jawab atas serangan saat Salat Jumat di Masjid Al Noor Christchurch, dan menewaskan 40 orang.
Baca Juga : Tragis! Coba Melahirkan Sendiri Bermodalkan Tutorial YouTube, Ibu dan Bayi Ini Ditemukan Tewas
Selain 40 orang tewas, PM Selandia Baru Jacinda Ardern menjelaskan serangan itu juga melukai 20 orang lainnya, dan menyebut insiden itu salah satu hari terkelam di negara itu. (*)