"Semuanya berawal pada saat bayiku terlahir cacat. Sangat sulit bagiku untuk menerima keadaan. Cara bayiku bernafas mirip dengan para anjing yang dulu biasa aku tangkap. Aku mengikat dan menggantungnya hingga mati dengan kedua matanya yang melotot,"
"Biasanya kita juga memukulinya dengan kayu hingga mati. Mereka kesakitan, tapi kami tak menghiraukannya dan tetap memukulinya. Aku hanya mengikuti perintah yang sebenarnya juga sulit untukku,"
"Istriku pingsan saat mendapati leher bayinya yang berlubang. Kondisi anakku sangat kritis hingga ia harus menderita selama delapan bulan dengan lubang sekecil jarum di sekujur tubuhnya. Bisakah kau bayangkan busa keluar dari mulutnya dan suara sesaknya karena tersiksa?"
"Aku ingat bagaimana dulu anak anjing tidak diizinkan untuk hidup, bahkan yang baru berumur dua hari saja sudah dibunuh. Aku menyesal akan perbuatanku dan sekarang Tuhan telah memanggil anakku setelah ia menderita selama 8 bulan. Kita harus berhenti berbohong mengatakan pada masyarakat bahwa anjing-anjing tersebut sudah dibuang ke hutan. Itu semua bohong! Aku lebih pilih menganggur daripada harus membunuh anjing setiap Jumat pagi," tulis pria tersebut di akun Facebooknya seperti dikutip GridPop.ID dari World Of Buzz.
Pria tersebut mengakhiri postingannya dengan mengajak rekan kerjanya terdahulu untuk berhenti dari pekerjaannya sebelum terlambat.
Sementara itu netizen banyak yang merasa sedih setelah membaca cerita tersebut dan mendukungnya untuk keluar dari pekerjaannya.