"Kami telah melakukan suatu operasi gastric bypass. Yaitu berupa tindakan pengecilan lambung, alhamdulillah operasinya berjalan lancar," ujarnya.
Selanjutnya, kata Nina, pada 1 Maret 2019, tim medis menyatakan Sunarti aman untuk dipulangkan dari hasil pengecekan.
"Saat itu kondisi tensinya bagus, nadi bagus, respirasinya semuanya bagus. Bahkan Sunarti sudah bisa duduk tegak 90 derajat dan sudah bisa mentoleransi kalori makanan 450/hari," ujarnya.
Sementara itu, tim medis juga memberikan obat-obatan dan edukasi asupan makanan sesuai kebutuhannya.
"Tim medis menyatakan kondisi tersebut bisa dilakukan perawatan secara mandiri di rumah dan tentu dengan memberikan obat dna edukasi bagaimana cara memberikan pola makan atau asupan," ujar Nina.
Melansir dari kompas.com, Dokter Penanggung Jawab Pasien RSHS Ervita Ritonga mengatakan, pihak rumah sakit sempat menghubungi suami Sunarti, saat Sunarti tiba di rumah.
Pihak rumah sakit sempat menanyakan apakah ada keluhan yang dirasakan Sunarti setelah keluar dari rumah sakit.
"Saya kontak suaminya, saya hanya menanyakan pada suaminya bagaimana apakah sejak pulang sampai ke rumah ada keluhan? Kata suaminya tidak ada keluhan," ujar Ervita usai keterangan pers di RSHS Bandung, Senin (4/3/2019).
Ervita mengtakan, sebelum pulang, dokter RSHS menyampaikan pesan khusus kepada keluarga dan Sunarti terkait pentingnya asupan makanan, masalah mobilisasi Sunarti, serta tanda-tanda yang harus diwaspadai seperti sesak nafas, nyeri dada, dan tidur yang terlalu dalam.
"Itu hal yang perlu diwaspadai dan kalau itu terjadi pasien harus dibawa ke rumah sakit terdekat," katanya.