Namun, Ibrahim kini mengaku menyesal membawa keponakannya ke rumah sakit itu.
Pasalnya, Ibrahim mengatakan pihak rumah sakit tak kunjung memberikan pelayanan untuk keponakannya yang telah mengeluh sakit.
“Saat di rumah sakit, tidak langsung ditangani. Padahal keponakan saya sudah bilang sakit," ucap sang paman.
Mirisnya, Ibrahim mengaku para dokter baru memeriksanya ketika sang keponakan telah mengeluh sesak nafas.
Baru, setelah keponakan saya sesak nafas, baru dokternya sibuk, akhirnya keponakan saya meninggal,” ujar Ibrahim penuh sesal.
Ibrahim merasa sangat kecewa melihat pelayanan rumah sakit yang ia anggap tidak sigap, bahkan seakan tidak peka dengan keadaan pasien, khususnya keponakannya yang kini meninggal dunia.
Baca Juga : Nikah Tanpa Pacaran, Denny Darko Ungkap Motif Reino Barack Buru-buru Nikahi Syahrini!
“Dokternya, sibuk ngobrol, ada juga yang sibuk main handpone. Seharusnya kalau tidak bisa menangani, segera dong dirujuk ke rumah sakit lain. Kalau saja penanganannya tidak seperti ini, mungkin keponakan saya masih bisa diselamatkan," ungkapnya.
Sebelum keponakannya meninggal dunia, ternyata sag paman sempat menangkap ular tersebut.
Namun, ia langsung melepaskannya karena diminta oleh ibu korban.
“Setelah ditangkap, saya tanya ke ibu keponakan saya, ular ini mau diapakan. Katanya, jangan dibunuh, biarin saja hidup. lalu saya masukkan ke dalam botol, lalu dibuang ke Tukad Pakerisan,” ujarnya.