Namun itupun risikonya sangat rendah, yaitu hanya 1% saja dibandingkan dengan serangan jantung yang diakibatkan beraktivitas menggunakan tenaga fisik yang lebih berat,berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh Journal of the American Medical Association.
Baca Juga : Tersentuh! Dapat Duit dari Baim Wong, Badut Ini Sujud Syukur Ditengah Jalan
Bukan hanya berhubungan intim saja yang bisa menyebabkan serangan jantung, perselingkuhan juga. Namun hal ini berlaku untuk pihak laki-laki.
Menurut Profesor Glenn Levine dari Baylor College fo Medicine di Houston, Amerika Serikat, berhubungan intim bukan dengan pasangan asli dan di tempat yang tidak akrab bisa menimbulkan stres yang lebih besar.
Stres ini lah yang dihubungkan dengan kemungkinan serangan jantung.Diungkapkan oleh Levine, berdasarkan laporan otopsi terhadap 6.000 kasus kematian mendadak, ditemukan 0,6%kematian yang terjadi ketika sedang berhubungan seks.
Baca Juga : Ngamar dengan FNJ, Aura Kasih Juga Dapat Lamborghini dari Wawan Suami Airin Walikota Tangerang Selatan?
Dari jumlah tersebut, 93% adalah hubungan seks dengan selingkuhan."Aktivitas seksual adalah salah satu penyebab serangan jantung, meski risikonya hanya kurang dari satu persen," katanya.
Dalam laman Telegraph.co.uk (23/5/2012), sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Florence dan diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine menunjukkan, lelaki yang berselingkuh dari istrinya di luar rumah memiliki risiko serangan jantung.
Namun sayangnya alasan pasti dari peningkatan ini belum jelas, mereka hanya menghubungkan alasan ini dengan perasaan bersalah, stres karena merahasiakan perselingkuhan dan tuntutan dari pasangan selingkuhnya.
Seorang peneliti,Dr Alessandra Fisher menemukan, "Beberapa faktor sepertiinterpersonal, seksual, dan biologis dikaitkan dengan adanya hubungan perselingkuhan di luar pernikahan. Ketidaksetiaan pada lelaki dikatkan dengan tingginya risiko penyakitpada bagiankardiovaskular."
"Ada kemungkinan bahwa pertemuan seksual rahasia dalam lingkungan yang tidak dikenal dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung secara signifikan, yang mengarah pada peningkatan kebutuhan oksigen," tuturnya pada Daily Mail.