Erwin mengatakan, kendati di tahun Babi Tanah akan ada variasi bentuk dan rasa sajian, namun di tahun yang baru ini tampaknya tren kuliner akan berubah.
Hal ini dikarenakan bergesernya tahun shio Anjing Tanah menjadi Babi Tanah.
Walaupun sama-sama memiliki unsur tanah, tetapi kata Erwin, tren kulinernya ikut berubah.
Hal ini, lanjutnya, disebabkan oleh sifat babi yang disimbolkan oleh elemen air, yang memiliki unsur rasa asin, sementara tanah memiliki unsur rasa manis.
“Jadi kalau dijadikan satu, unsur rasanya menjadi kombinasi asin-manis,” tutur Erwin sambil melanjutkan, “Akan tetapi, cita rasa asin-manis ini tidak bisa dikatakan akan menjadi tren di sepanjang tahun Babi Tanah.”
Baca Juga : Ditanya Verrell Bramasta, Hotman Paris Bongkar Kenangan Terindah Bersama Mantan Kekasih, Salah Satunya Menikmati Sunset di Klub MahalDominasi Warna Putih
Erwin menambahkan, kedua cita rasa asin-manis ini harus dijembatani dengan elemen logam, yang memiliki unsur rasa pedas.
Cita rasa pedas ini, kata Erwin, bisa menjadi lebih hits dibandingkan cita rasa asin-manis tadi.
“Kedua cita rasa asin dan manis ini yang akan ngetren, tapi yang akan menjadi lebih hits justru elemen logamnya, yakni makanan bercita rasa pedas,” jelasnya.
“Tapi kembali lagi, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi makanan yang menjadi hits ini tak akan bertahan sepanjang tahun.”, tambahnya lagi.
Nah, elemen logam (rasa pedas) yang dianggap bisa menjadi penyelamat dalam menyeimbangkan kedua elemen bercita rasa asin dan manis tadi, tak selalu digambarkan dengan cabai atau sambal saja.