LANGGAR Aturan FIFA Tetap Gunakan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan, Polisi Bongkar Alasannya

Minggu, 02 Oktober 2022 | 10:00
KOMPAS.com/Suci Rahayu
KOMPAS.com/Suci Rahayu

Polisi gunakan Gas Air Mata saat kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, ternyata langgar aturan FIFA

Baca Juga: Tips Hidup Sehat dari Ahli Gizi, Begini Cara Hindari Konsumsi Gula Berlebih pada Makanan & Minuman Kemasan

Irjen Pol Nico Afinta begitu menyesalkan peristiwa maut ini terjadi dalam sepak bola Indonesia.

"Selama ini komunikasi dengan suporter Arema juga baik. Kami juga sedang mendalami kenapa suporter yang tidak puas ini begitu beringasnya," terangnya.

Irjen Pol Nico Afinta berharap tragedi Arema vs Persebaya tidak lagi terjadi.

"Jadi mari kami selesaikan terlebih dahulu. Kita koordinasi untuk segera dapat menyelesaikan masalah ini," tutupnya.

Efek Gas Air Mata

Dilansir dari laman tribunnewswiki.com, meski tidak mematikan, gas air mata tergolong dalam gas beracun.

Gas air mata dapat menimbulkan beberapa efek tertentu pada tubuh.

Biasanya dapat memicu peradangan pada selaput lendir mata, hidung, mulut, dan paru-paru.

Efek tersebut akan muncul sekitar 30 detik setelah terkena gas.

Gejala yang muncul antara lain sensasi panas terbakar di mata, produksi air mata yang berlebihan, pengelihatan menjadi kabur, kesulitan bernafas, dan nyeri pada dada.

Selain itu, orang yang terkena gas air mata juga dapat mengalami air liur berlebihan, iritasi kulit, bersin, batuk, hidung berair, terasa seperti tercekik, kebingungan dan disorientasi yang memicu kepanikan, kemarahan intens.

Halaman Selanjutnya

Baca Juga: Tamat Sudah Ri...
Tag

Editor : Luvy Octaviani

Sumber Tribunnews.com, Tribunnewswiki, TribunJatim

Baca Lainnya