GridPop.ID - Covid-19 varian Omicorn baru saja memecahkan rekor dengan 6,55 juta kasus selama sepekan hingga Selasa (28/12/2021).
Hal ini seolah membuktikan bagaimana Omicorn lebih cepat menyebar daripada varian lain.
Bahkan, WHO sampai menyinggung sistem kesehatan dunia yang di ambang batas kehancuran.
Menurut penghitungan AFP, angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak WHO mendeklarasikan pandemi pada Maret 2020.
Itu juga berarti laju penularan Omicron sangat cepat, dan puluhan juta orang akan menghadapi pembatasan tahun kedua berturut-turut yang menghambat perayaan Malam Tahun Baru.
"Saya sangat prihatin bahwa Omicron, yang lebih menular, beredar bersamaan dengan Delta, menyebabkan tsunami kasus," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
"Ini akan dan terus memberikan tekanan besar pada petugas kesehatan yang kelelahan, dan sistem kesehatan di ambang kehancuran," tambahnya.
Amerika Serikat, di mana Omicron sudah membanjiri rumah sakit, mencatat rata-rata tujuh hari tertinggi dari kasus baru yaitu 265.427, menurut Universitas Johns Hopkins.
Ahli epidemiologi dan imunologi Harvard, Michael Mina, menulis di Twitter bahwa jumlah itu mungkin hanya "puncak gunung es" dan jumlah kasus sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi karena kurangnya tes.
Namun, kasus-kasus Covid-19 di AS juga tampaknya tidak separah gelombang sebelumnya, karena kumpulan bukti-bukti menunjukkan kasus yang lebih ringan dari varian baru.
Sementara itu, Perancis mencatat rekor kasus harian baru lebih dari 200.000 - dua kali lipat jumlah yang tercatat pada Hari Natal - dan penutupan klub malam diperpanjang hingga Januari.