GridPop.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sedang menjadi sorotan.
Bagaimana tidak, ia dituduh mengambil untung dari bisnis PCR atau polymerase chain reaction.
Menanggapi hal ini, Luhut pun buka suara ungkap pengakuan mengejutkan.
Dikatakan Luhut dalam akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, ia mengaku malah menjadi orang yang mendorong penggunaan tes antigen sebagai syarat dokumen perjalanan untuk menggantikan PCR.
"Pun ketika kasus menurun awal September lalu, saya juga yang meminta agar penggunaan antigen dapat diterapkan di berbagai moda transportasi yang sebelumnya menggunakan PCR sebagai syarat utama," kata Luhut, dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/11/2021).
Luhut mengatakan, diberlakukannya PCR sebagai syarat perjalanan beberapa waktu lalu karena pemerintah melihat adanya peningkatan risiko penularan virus corona akibat melonjaknya mobilitas masyarakat di Jawa-Bali.
Hal itu disertai dengan penurunan disiplin warga terhadap protokol kesehatan.
Namun demikian, Luhut mengeklaim, dirinya selalu mendorong diturunkannya harga tes PCR.
"Saya juga selalu mendorong agar harga tes PCR bisa diturunkan sehingga terus dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.
Luhut mengatakan, sejak awal tujuan PT GSI bukan mencari profit bagi pemegang saham meski begitu sebagai kewirausahaan sosial, PT GSI tidak bisa sepenuhnya memberikan tes PCR gratis.
Partisipasi Luhut dalam PT GSI melalui perusahaan yang terafiliasi dengan dirinya, PT Toba Bumi Energi, diklaim sebagai wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekannya dari Grup Indika, Adaro, Northstar dan lainnya.