GridPop.ID - Bella Saphira baru-baru ini berduka karena peristiwa hilangnya kapal Selam KRI Naggala-402.Diketahui Kapal Selam TNI AL tersebut hilang sejak Rabu (21/4/21) lalu dan masih belum ditemukan hingga saat ini.Sebagai bentuk rasa hormat dan juga simpatinya, istri Purnawirawan Jenderal TNI Agus Surya Bakti itupun membuat sebuah unggahan di medi sosialnya.Dilansir dari laman Grid.ID, urung diketemukannya KRI Nanggala-402 menorehkan duka mendalam di hati Bella Saphira.
Baca Juga: Akhirnya Selamat dari Keputusasaan Selama 7 Tahun Lamanya, Baim Wong Blak-blakan Dilanda Stres Berat Saat Tak Kunjung Temukan Jodoh: Dibilang Gay!Melalui unggahan Instagramnya, Bella turut mengucapkan duka mendalam." To Pay Respect & MyDeepest Symphaty To the Families of 53 #TNIAL Soldiers, God Help..,(Untuk rasa hotman dan simpati terdalam saya pada keluarga tentara #TNIAL 53, Tuhan tolong...)" unggahan foto terbaru di Instagram @bellasaphiraofficial, pada Jumat (23/4/2021).Lewat kolom keterangannya, Bella sampai mengatakan tak akan mengunggah postingan apa pun selama 7 hari ke depan.
Unggahan Bella Saphira
Baca Juga: Tinggalkan Rumah Sule dalam Keadaan Hamil, Ternyata Selama Ini Nathalie Holscher Pilih Tinggal di Tempat Ini Sambil Tunggu Kabar dari Sang SuamiSpam Iklan di Postingan ini BLOCK!!! [will be deleted]," tulis @bellasaphiraofficial.Semenatar itu, sampai sat ini upaya pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 masih terus dilakukan oleh petugas dan pihak berwenang.Dilansir dari laman kompas.com, Kapal ini dilaporkan hilang kontak pada Rabu (22/4/2021) di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali, sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Potret KRI Nanggala 402 di tahun 2012 sesaat setelah melakukan perbaikan menyeluruh di Korea Selatan.
Baca Juga: Hatinya Hancur Lihat Putrinya Babak Belur hingga Dirantai Bak Seekor Anjing, Seorang Ayah di Medan Menangis hingga Siap Laporkan Pelaku yang Berstatus Kaya Raya: Saya Sudah Siap Mati untuk Berjuang!Menurut dia, tantangan terbesar dari proses pencarian ini adalah kawasan yang tidak mudah dijangkau oleh kapal-kapal pencari. "Artinya, tingkat kesulitan kita adalah mendatangkan kapal pencari dari berbagai lokasi yang tentunya membutuhkan waktu," kata Fahmi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/4/2021). Selain itu, keterbatasan perangkat atau sarana penyelamatan bawah air juga menjadi hambatan dalam proses pencarian. Oleh karena itu, upaya pencarian harus melibatkan banyak pihak, termasuk dari negara lain, sehingga memerlukan waktu. GridPop.ID (*)