Follow Us

Memilukan, Curahan Hati Jurnalis TV Setelah Putranya Wafat karena Terindikasi Covid-19 dan Stroke Dini, Sempat Rayakan Ultah Terakhir dan Jadi Imam Sholat Saat Sakit: Insya Allah Syahid Saya Ikhlas

Luvy Octaviani - Jumat, 01 Mei 2020 | 15:45
 
Viral, kisa seroang jurnalis TV yang ditinggal wafat sang putra, terindikasi stroke dini hingga covid-19
Foto via tribunjatim
Foto via tribunjatim

Viral, kisa seroang jurnalis TV yang ditinggal wafat sang putra, terindikasi stroke dini hingga covid-19

GridPop.ID - Seorang jurnalis TV mengalami kisah memilukan usai ditinggal putra kesayangannya lantaran terindikasi covid-19.Hal tersebut menjadi viral di sosial media.Sang ayah menceritakan secara detail bagaimana kronologi meninggalnya sang putra, Fabyan Devara (16).

Baca Juga: Sesumbar Pamerkan Kontak WhatsApp Siwon Choi di Acara Live Televisi, Raffi Ahmad Langsung Digeruduk Fans Super Junior yang Mengamuk: Jangan Mengekspose Privasi Idol Kami!Fabyan Devara menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (24/4/2020).Ada cerita tentang ulang tahun terakhir dan kondisi Fabyan Devara yang diungkap sang ayah.Dilansir dari Tribunnews, ayah Fabyan Devara mengunggah postingan Facebook berisi kronologi meninggalnya sang putra.Sang ayah mengungkapkan Fabyan Devara sempat dirawat di ruang isolasi selama empat hari.Sebelumnya, Fabyan Devara sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Pusat Otak Nasional (PON), Cawang, Jakarta Timur, karena didiagnosa mengalami stroke.Namun, di hari kelima dirawat di RS PON, kondisi Fabyan Devara semakin memburuk.Fabyan Devara bahkan mulai batuk-batuk, suhu tubuhnya sempat beberapa kali tinggi, dan kejang-kejang.

Baca Juga: Nyaris Tak Pernah Pamerkan Kekayaannya, Ternyata Begini Tampilan Kediaman Mewah Milik Prabowo Subianto yang Klasik dan Penuh Kearifan Lokal, Terdapat Kuda di Halamannya yang Luas!

Kemudian, hasil tes thorax menunjukkan Fabyan Devara terindikasi terpapar virus Corona sehingga mengharuskannya dirawat di ruang isolasi.Fabyan Devara kemudian meninggal dunia dan dokter meyakini meninggalnya Fabyan Devara diakibatkan oleh Covid-19.Akan tetapi, jurnalis TV itu mengungkapkan hingga hari ini ia belum menerima hasil swab yang menunjukkan almarhum putranya terinfeksi virus Corona atau tidak.

Baca Juga: Gaet Hati Bule Tajir Melintir, Pemeran Zaenab di Si Doel Anak Sekolahan Ini Nikmati 19 Tahun Jadi Istri Bos Anak Perusahaan BUMN, Miliki Keluarga Harmonis di Rumah Mewah yang Nyaman dan Asri"Sampai hari ini, hari ketujuh, saya belum diberi kabar hasil swab," kata jurnalis televisi tersebut saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (30/4/2020) siang.Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya tidak ingin berpolemik mengenai hasil tes swab Fabyan Devara.Ia meyakini yang terjadi pada putranya sudah menjadi kehendak yang Maha Kuasa dan telah mengikhlaskannya."Saya tidak mau berpolemik, hasil test swab Fabyan nanti positif atau negatif Covid.""Anak saya terpapar saat menjalani perawatan atau sebelumnya memang sudah terinfeksi Covid, anak saya sudah mati dan insyaAllah syahid, saya ikhlas," kata dia."Saya melihat kejadian ini dari aspek religius saja, Allah sudah berkehendak," sambungnya.

Baca Juga: Tak Hanya Jadi Menantu Konglomerat dan Bersuamikan Bos Stasiun TV Swasta, Nia Ramadhani Juga Miliki Keluarga Tak Kalah Mentereng, Kakak Tirinya Ternyata Punya Jabatan yang Bukan Main-main!

Fabyan Devara Mengeluh Kesemutan, Sempat Isolasi Mandiri di RumahSang ayah menceritakan, kondisi Fabyan Devara mulai melemah sejak ia mengeluh merasakan kesemutan di tangan kanannya lalu kebas dan mati rasa.Menurutnya, semua berlangsung dalam waktu singkat hingga akhirnya Fabyan Devara meninggal dunia. "Jarak sekitar satu bulan sejak mengeluh kesemutan sampai meninggal," kata sang ayah, dikutip TribunJatim.com, Jumat (1/5/2020),

Baca Juga: Dicopot Secara Tidak Hormat Karena Pernyataan Hamil di Kolam Renang, Sitti Hikmawatty Lontarkan Protes ke Presiden Joko Widodo: Itu Tidak Boleh Terulang!Ia menceritakan, sebelumnya putranya tampak baik-baik saja.Ayah Fabyan Devara tersebut mengaku, sebelumnya, ia dan keluarganya sempat menikmati masa-masa isolasi mandiri di rumah.Sebelum Fabyan Devara sakit, dirinya menjalani work from home dan dua putranya juga belajar dari rumah.Merekapun selalu bergantian menjadi imam untuk salat berjamaah bersama keluarga di rumah.Selama masa pandemi Covid-19, ia mengungkapkan, ia dan keluarganya mengikuti anjuran pemerintah."Kami sekeluarga juga sudah ikuti anjuran pemerintah," kata dia."Sejak awal Maret, saya sudah WFH, Fabyan dan adiknya sudah belajar di rumah karena sekolah sudah meniadakan belajar mengajar fisik lagi.""Ke mana-mana pakai masker, selalu cuci tangan, kami juga sudah tidak salat berjamaah di masjid lagi karena ditutup," sambungnya.

Baca Juga: Namanya Meroket Berkat Perannya Sebagai Ani-nya Rhoma Irama, Artis Kawakan Ini Sempat Jadi Artis Paling Mahal dengan Bayaran Setara Mobil Mercy: Kalau Nggak Dikasih Sekian Kami Enggak Mau!

Fabyan Devara Awalnya SehatSang ayah mengatakan, putranya tersebut tak memiliki riwayat penyakit apapun.Fabyan Devara sempat menderita asma di masa kecilnya, namun penyakitnya tersebut sudah tidak pernah kambuh."Kalau riwayat penyakit insyaAllah tidak ada, cuma waktu kecil pernah asma, setelah SMP sudah tidak pernah kambuh lagi asmanya," terangnya.

Baca Juga: Habis Manis Sepah Dibuang, Dulunya Dukung Mati-matian Karier Istri hingga Rela Korbankan Segalanya, Mantan Suami Mulan Jameela Malah Ditinggal Nikah dengan Musisi Kondang, Sekarang Begini Kabarnya"Artinya, Fabyan sehat dan baik-baik saja sebelum keluhan kesemutan itu," tambah dia.Sementara itu, menurut sang ayah, sejak Fabyan Devara mengeluh kesemutan, ia kerapkali meminta bantuan adik maupun ibunya untuk menuliskan tugas sekolah.Bahkan ketika makan, ia sering memergoki Fabyan Devara makan menggunakan bantuan tangan kiri.Sepekan setelahnya, menurut sanga ayah, Fabyan Devara mulai memperlihatkan kebiasaan aneh.Fabyan Devara mulai tidur sepanjang hari."Bangun cuma untuk salat lantas tidur lagi, makan, mandi, terus tidur," kata dia, seperti yang dikutip Tribunnews.com dari akun Facebooknya, Kamis."Dalam sehari semalam dia bisa tidur 20 sampai 23 jam," tambahnya.Menurutnya, saat itu ia dan keluarga cukup kesulitan mencari dokter saraf di rumah sakit.Pasalnya, kebijakan PSBB yang sedang berlaku pada saat itu membuat banyak poli tutup.Sampai akhirnya, ayah Fabyan menemukan dokter saraf yang aktif di sebuah RS di Pasar Rebo, Jakarta Timur."Diagnosa dokter saat itu ada masalah di otak kiri anak kami," terangnya.

Source : tribunnews

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular