Follow Us

Viral, Keluarga Nekat Buka Plastik Jenazah Pasien PDP Corona, Pemerintah Sayangkan Sikap Keluarga Tak Patuh Prosedur Standar Korban Terinfeksi Covid-19 Lantaran Bisa Bahayakan Pelayat dan Kerabat Lain

Luvy Octaviani - Senin, 30 Maret 2020 | 09:15
 
Ilustrasi Jenazah.
Victory News
Victory News

Ilustrasi Jenazah.

GridPop.ID - Pemerintah dan tim medis memang sudah memiliki standar tersendiri untuk mengurus jenazah korban terinfeksi Covid-19.Hal ini dilakukan untuk mencegah potensi tertularnya virus ini dari jenazah yang sudah dinyatakan positif.Namun, baru-baru ini keluarga ini menjadi viral lantaran mereka nekat membuka kantomg plastik jenazah kerabatnya.

Baca Juga: Sekarang Jadi Istri Bos Pertamina, Intip Potret Masa Muda Puput Nastiti Devi Sebelum Bertemu Ahok, Kecantikannya Tak Lekang oleh Waktu!Video yang mengambarkan keluarga dan pelayat membuka dan melihat jenazah seorang perempuan yang berstatus pasien dalam pengawasan Covid-19 di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi viral di media sosial. Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dr Rabiul Awal menyayangkan sikap keluarga yang tidak mematuhi prosedur pemulasaran jenazah dengan standar korban terinfeksi Covid-19, seperti yang ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO), meski korban masih berstatus PDP.

Baca Juga: 2 Kali Hamil di Luar Nikah, Mantan Suami Artis Cantik Ini Justru Merasa Bersyukur dan Bahagia Calon Istrinya Mengandung Buah Hati Sebelum Resmi Dinikahinya: Kami Sangat Menikmati Itu

Video keluarga membawa jenazah seorang perempuan yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan covid-19 di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).(repro bidik layar YouTube Kompas TV)
Video keluarga membawa jenazah seorang perempuan yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan covid-19 di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).(repro bidik layar YouTube Kompas TV)
Video keluarga membawa jenazah seorang perempuan yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan covid-19 di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).(repro bidik layar YouTube Kompas TV)

Video keluarga membawa jenazah seorang perempuan yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan covid-19 di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).(repro bidik layar YouTube Kompas TV)

Wayong juga sempat melihat video sejumlah keluarga pasien di rumah duka di Kolaka melakukan kontak yang erat dengan jenazah.Ia mengatakan, situasi seperti itu terjadi karena kurangnya pemahaman dan kepatuhan akan standar pengamanan jenazah yang sudah suspect, meski belum ada hasil laboratorium.Diakuinya, seharusnya, setelah jenazah dibungkus plastik kedap di rumah sakit, pihak keluarga tidak boleh lagi mendekati, apalagi untuk melihat jenazah.

Baca Juga: Ketegarannya Seketika Runtuh, Nikita Mirzani Berderai Air Mata Lihat Potret Tim Medis Berjuang di Garda Depan Perangi Virus Corona: Para Dokter dan Seluruh Perawat Adalah Pahlawan Indonesia saat IniBahkan, jika sampai plastik kedap pembungkus jenazah dibuka, itu sangat tidak diperbolehkan. "Sebenarnya, dari rumah sakit sudah dibungkus plastik, tapi keluarga membuka plastik itu. Perlakuan kepada jenazah itu dengan standar Covid-19, yang memandikan pun harus memakai APD dilakukan oleh tenaga medis langsung," ujar dia.Wayong mengungkapkan, akan sangat beresiko jika pasien yang meninggal itu positif terinfeksi Covid-19. Sebab, jika demikian baik keluarga maupun warga yang melayat secara otomatis langsung masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan wajib mengisolasi diri di rumah. "Kalau positif, masuk kategori ODP, isolasi diri, utamanya yang kontak langsung. Jadi, sudah koordinasi antara Dinkes Kabupaten Kolaka maupun Provinsi untuk melakukan pendataan atau mencari warga yang datang melayat," tegas dia.

Ditambahkan Wayong, saat dirawat di RS Bahteramas, suami dari PDP itu sudah diambil sampel tenggorokan (di-swab). Karena suami korban melakukan kontak erat dengan istrinya, dan mengurus korban selama di rumah sakit.

Baca Juga: Viral, Bayi 1 Bulan Ini Terseret di Bagian Bawah Gaun Pengantin Ibunya Sendiri, Wanita Ini Malah Beri Pernyataan yang Mengejutkan Hingga Banjir Komentar Warganet: Mengerikan Sekali

Menunggu hasil tes corona Sembari menunggu hasil laboratorium, ia meminta masyarakat tidak berspekulasi terkait status pasien yang meninggal pada Senin (23/3/2020), setelah diisolasi selama 3 hari di RSUD Bahteramas Sultra itu. Pihaknya masih menunggu hasil uji swab yang telah dikirim ke Laboratorium Litbang Kementerian Kesehatan di Jakarta.Hal itu untuk pengujian dan memastikan apakah pasien status PDP positif terinfeksi virus corona atau tidak.

Baca Juga: Kenakan Baju Simpel dan Sederhana Ketika di Rumah, Netizen Dibuat Salah Fokus dengan Brand Baju Nagita Slavina: Baju Ini Lumayan Mahal Kalo untuk di Rumah Ya Allah!"Belum positif Corona. Jadi, dia statusnya suspect corona atau terminologinya sekarang PDP. Korban sudah di-swab, hari Selasa kemarin dikirim ke Jakarta, kami menunggu hasilnya tiga sampai lima hari keluar," kata dr Wayong. Kurang pemahaman Sementara itu, Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah (Polda) Sultra, Komisaris polisi dr Mauluddin menuturkan, tindakan yang dilakukan pihak RSUD Bahteramas sudah sesuai standar penanganan jenazah infeksi corona, yaitu membungkus jenazah dengan pakaiannya, mengkafaninya lalu dibungkus plastik kedap."Maksudnya apa, supaya kuman ataupun cairan tubuh tidak berpindah ke orang lain. Sehingga diharapkan memang, pada saat penyerahan jenazah ini, keluarga tidak membuka lagi bungkus dari jenazah tersebut," ungkap dr Mauluddin. Sikap keluarga terhadap jenazah seperti yang sudah viral di media sosial akibat kurangnya pemahaman masyarakat terhadap penanganan pasien infeksi, apalagi terkait PDP Covid-19.

Baca Juga: Perlu Diwaspadai, Tak Hanya Lewat Percikan Air Ludah Ketika Batuk dan Bersin, Peneliti Ungkap Potensi Air Mata Bisa Tularkan Virus Corona, Apakah Benar?

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular