GridPop.ID - Pengawetan mayat tradisional disebut sebagai mumifikasi.
Proses mumifikasi dilakukan di Negara Peru, China, Chile, Meksiko, Semenanjung Yukatan, Irlandia, Papua Nugini serta Mesir.
Metode ini dilakukan untuk sosok yang bukan sembarangan.
Hal tersebut dilakukan untuk menghormati sosok yang telah meninggal.
Mulai dari Firaun di Mesir hingga Pendeta Budha di Jepang, mumifikasi dilakukan sebagai harapan agar sosok yang mati menjadi dewa di kehidupan selanjutnya.
Namun masing-masing peradaban memiliki cara tersendiri untuk mengawetkan jenazah.
Jika di Mesir mumi dibuat dengan memisahkan organ internal kecuali jantung, rupanya ada cara tersendiri di China yang berbeda dengan cara mumifikasi di Mesir.
Penemuan mumi ini juga membuktikan bahwa pengawetan mayat di China lebih berhasil dibandingkan di Mesir.
Meski wajahnya tampak bengkak dan cacat, kulitnya masih lunak untuk disentuh, tidak ada tanda-tanda rigor mortis (kaku mayat) yang tampak.