Liu memiliki bentuk tubuh rata-rata, berbicara dengan lembut, kulitnya terlihat putih dan halus dari istrinya.
Adapun pekerjaan Liu yakni di bidang industri IT dimana kehidupan dan pola makannya terjaga dengan baik.
Namun, hasil analisis sperma menunjukkan Liu tidak seperti pria normal lainnya.
Lalu dokter membiarkan Liu menjalani tes Karyotype yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi ukuran, bentuk dan jumlah kromosom dalam sampel sel tubuh.
Selain itu, tes ini juga digunakan untuk mencari dan mendeteksi kelainan kromosom seperti poliploid, oligospermia, atau struktur kromosom seperti pengulangan segmen, fragmen, inversi, dan transposisi.
Dinh sekali lagi tercengang ketika hasil tes menunjukkan bahwa kromosom suaminya adalah 46, XX (44 kromosom normal dan 2 kromosom seks XX, yang merupakan kromosom pada wanita).
“Ini sangat berbeda, laki-laki umumnya memiliki kromosom 46 XY (44 kromosom umum dan 2 kromosom seks XY),” ungkap dokter Hoc.
“Ini berarti Liu, meskipun memiliki alat kelamin sebagai laki-laki, secara biologis adalah perempuan,” sambung dokter dikutip dari SerambiNews.com.
Penjelasan dokter tersebut membuat Dinh menangis hingga pingsan.
“Siapa yang menyangka bahwa orang yang berada di samping saya selama bertahun-tahun adalah seorang wanita,” kata Dinh.
“Bagaimana cara memiliki anak di sini? bagaimana aku hidup?" ucapnya masih belum menerima kenyataan.