Sementara secara unnormatif, sebagai laki-laki saya akan naik mobil atau pesan tiket pesawat paling cepat dan berangkat menemui istri saya, untuk memastikan benar tidaknya terjadi kekerasan seksual atau perkosaan. Tapi ini kan tidak," katanya.
Menurut Martin, ini adalah kejanggalan natural yang membuktikan tidak ada indikasi pemerkosaan.
"Sulit untuk meyakinkan publik, itu terjadi, karena memang faktanya itu tidak terjadi," katanya.
Sebelumnya Komnas Perempuan menyebutkan adanya dugaan kekerasan seksual yang menimpa Putri Candrawathi oleh Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah, berdasarkan hasil pemeriksaannya.
Komnas Perempuan juga menyebutkan bahwaBrigadir Jdisebut sempat mengancam akan menyakiti anak-anak Putri jika menceritakan peristiwa tersebut.
Sementara Ketua Komnas HAM Taufan Damanik mengatakan, keterangan pacarBrigadir Jyang menyebut adanya ancaman justru bisa memperkuat kesaksian pelecehan seksual terhadap Putri.
Saat itu, Brigadir J menangis disebut karena mendapat ancaman pembunuhan dari Kuat Ma'ruf.
Dalam rekonstruksi,Brigadir Jdiancam karena diduga melecehkanPutri Candrawathi. "(Kata Vera) 'kenapa?'.
(DijawabBrigadir J) 'karena kalau naik ke atas, lantai 2, ibu sakit.
Makanya aku diancam mau dibunuh dia'," kata Taufan menirukan percakapanBrigadir Jdan pacarnya.
Taufan mengatakan, dalam rekonstruksi disebutkan ada adeganBrigadir Jdikejar-kejar dan diancam menggunakan pisau.