Tubuh Leontyeva membentur tanah kemudian terguling sejauh sekitar 4 meter hingga menabrak tembok sekitar situ.
Para saksi mengatakan bahwa wanita itu melompat sebelum talinya pengikatnya terpasang dengan aman.
Sebelum tragedi kecelakaan yang menewaskannya, Leontyeva dan temannya mengunggah pesan, "menikmati hidup" dan "kita akan terbang".
Leontyeva memiliki 3 anak laki-laki yang berusia di bawah 14 tahun, 2 anaknya sendiri dan 1 anak dari pasangannya yang telah meninggal.
Investigasi kriminal telah dibuka atas kematian ibu 3 anak ini, di tengah kecurigaan adanya "kelalaian" oleh penyelenggara.
Potensi hukuman maksimum adalah hukuman penjara 40 hari.
Pada hari yang sama Minggu (10/10/2021) di lokasi itu terdapat banyak penduduk setempat yang bersiap untuk melakukan lompatan ekstrem.
Lompat tali atau rope free-flying adalah olahraga ekstrim yang berasal dari Amerika Serikat pada 1990-an.
GridPop.ID (*)