“Efeknya ke anak, perdatanya cuma atas nama ibu. Artinya, akte lahir hanya ditulis nama ibu, tidak ada nama ayah. Sebenarnya tetap bisa memakai nama ayah, tetapi prosesnya rumit karena harus ada tes DNA,” jelas Dipo.
Tidak hanya itu, pernikahan siri juga akan berdampak pada kondisi psikologis anak, karena merasa tak diakui oleh sekitarnya.
Apalagi jika pernikahan sengaja disembunyikan dari pihak istri pertama, maka anak pun akan merasa seperti tak diinginkan atau posisinya jadi seperti aib dalam keluarga.
Dampaknya, anak jadi tidak percaya diri, merasa dirinya tak cukup berharga untuk dicintai, serta perasaaninsecurelainnya yang bisa merusak masa depannya nanti.
4. Suami tak ada kewajiban memberi nafkah
Meski hanya selembar kertas, tapiakta perkawinanitu penting karena ketiadaan akta perkawinan membuat posisi perempuan dan anakmu sangat riskan.
Walaupun secara agama, mau nikah siri atau nikah resmi, suami tetap punya kewajiban untuk memberi nafkah.
Namun sayangnya, yang terjadi di lapangan, pihak suami bisa saja merasa tidak memiliki kewajiban untuk menafkahi perempuan yang sudah dinikahi beserta anaknya.
Entah berapa banyak anak yang dibiarkan atau bahkan ditinggalkan begitu saja oleh para laki-laki tak bertanggung jawab karena anak tak punya landasan hukum akibat hasil daripernikahan siri.
Sedihnya lagi, anak-anak pun tak bisa menuntut ayahnya untuk memberi nafkah dan terpaksa harus mengandalkan pada ibunya.
Jika sudah begitu, pihak perempuan pun terpaksa harus berjuang jadisingle parenttanpa ada tanggung jawab dari laki-laki selaku ayahnya.
Nah, meski pernikahan siri sah secara agama, tetapi sayangnya fakta di lapang banyak orang yang lalai dengan kewajibannya hanya karena ikatan yang terjalin tidak sah secara negara.