GridPop.ID - Di era modern seperti saat ini, kecepatan menjadi salah satu hal penting yang paling dicari orang.
Tak heran jika para pengusaha kini berlomba-lomba memberikan pelayanan praktis yang mempermudah urusan para pelanggan.
Apalagi di masa pandemi seperti saat ini dimana banyak orang memilih untuk diam di rumah saja.
Alhasil, penyedia jasa kurir barang pun menjadi salah satu usaha yang cukup menjanjikan.
Tak terhitung berapa pundi-pundi rupiah yang telah mengalir ke kantong perusahaannya.
Namun sayang, dibalik itu semuanya, ternyata tersimpa kisah pilu yang dirasakan oleh para kurir di jalanan.
Bukan lagi perkara cuaca panas dan hujan, kini para kurir harus berjibaku dengan tantangan lainnya demi memuaskan para pelanggan.
Seperti yang dialami Ade Putra misalnya, seorang kurir salah satu aplikasi pengiriman barang.
Dilansir dari Kompas.com, Ade Putra mengaku salah satu masalah dalam pekerjaannya adalah potongan upah besar dibandingkan nominal yang diterima sejak awal bekerja.
"Waktu dulu itu lebih besar dibanding sekarang. Pada 2018 itu Rp 16.000 per tarif dasar. Hitungan tarif dasar itu sekitar 5 kilo, sedangkan Rp 8.000 per 4 kilo. (Sekarang) sekitar Rp 2.000 per kilo, belum dipotong 20 persen dari pihak aplikator," ujar Ade dalam forum diskusi daring, Rabu (25/8/2021).