Disorot Media Inggris, Indonesia Berhasil Temukan Alat Pendeteksi Covid-19 yang Mudah dan Bebas Rasa Sakit, Hanya Perlu Waktu 2 Menit Dapatkan Hasilnya

Jumat, 01 Januari 2021 | 06:00
(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

GeNose, alat pendeteksi Covid-19 karya ahli UGM sudah siap dipasarkan setelah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. (Foto Dokumentasi Humas UGM)

GridPop.ID - Selurh dunia kini masih terfokus dengan pandemi global virus Covid-19.

Berbagai macam cara dan solusi berlomba-lomba didapatkan seluruh negara di dunia ini.

Mulai dari alatpendeteksi hingga media untuk penyembuhan.

Baru-baru ini, anak negeritelah berhasil menemukan penemua yang menakjubkan.

Baca Juga: Khawatirkan Lonjakan Kasus Covid-19 Terjadi Lagi, Menkes Wanti-wanti Masyarakat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah Usai Libur Nataru 2021: Itu Akan Sangat Membantu Rekan-rekan Kesehatan!

Indonesia berhasil menemukan alat yang bisa digunakan untuk mendeteksi virus corona hanya melalui hembusan udara.

Alat itu dibuat oleh Universitas Gajah Mada Indonesia, yang diklaim sebagai alat tes yang bebas rasa sakit dan hanya membutuhkan pasien menghembuskan napas ke tabung.

Kemudian napas akan diuji senyawa organik volatil yang terkait dengan virus corona, dengan akurasi rata-rata 93%.

Hal itupun membuat media Inggris Daily Mirror menyorotnya, mereka memberikatakan kabar soal penemuan itu.

Baca Juga: Tepati Janji, Presiden Jokowi Dipastikan Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19 Januari 2021 Mendatang, Kepala Staff Kepresidenan Ungkap Soal Tanggal Pelaksanaannya

Mirror menulis dalam judulnya "Breathalyser that could detect coronavirus in 2 minutes undergoes sucessful trial."

Atau jika diartikan, "Breathalyser yang dapat mendeteksi virus corona dalam 2 menit menjalani uji coba berhasil."

Dikatakan bahwa Breathalyser atau alat pernapasan yang dibuat Indonesia tersebut mampu mendeteksi virus corona dalam 2 menit.

Kemudian juga telah dilakukan uji coba dan berhasil.

Baca Juga: Pertahanannya Nyaris Runtuh Digoda Janda, Raffi Ahmad Kelabakan Hadapi Permintaan Khusus Nita Thalia Ini, Pedangdut: Cemen Banget sih

Mirror juga mengutip pernyataan dari peneliti utamanya Kuwat Triyana yang mengatakan, "Dengan 100 perangkat yang akan kami distribusikan (ke rumah sakit dan laboratorium), kami dapat melakukan 120 tes per perangkat, atau 12.00 tes per hari."

"Perkiraan 120 didasarkan pada tiga menit yang diperlukan untuk menguji setiap subyek, yang mencakup hembusan ke perangkat, jadi dalam satu jam perangkat ini bisa menguji 20 orang," katanya.

Alat ini juga telah disejutui oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, dengan nama GeNose.

Sementara itu, tidak dijelaskan bagaimana respon Inggris terhadap penemuan alat ini.

Baca Juga: Buat Sultan Andara Melongo, Intip Hunian Mewah Mantan Presenter Senior Ini di Selandia Baru, Tetap Pertahankan Nuansa Indonesia Meski Tinggal di Luar Negeri, Raffi Ahmad: Bagus Banget

Namun, Mirror mengatakan, penemuan alat ini muncul pada saat Inggris sedang mengalami lonjakan pasien Covid-19 di rumah sakit NHS.

Jumlahnya diperkirakan lebih tinggi dari gelombang pertama di Inggris yang terjadi pada bulan April.

Data NHS Inggris menunjukkan ada 20.426 pasien di rumah sakit NHS di Inggris pada pukul 8 pagi pada hari Senin, dibandingkan dengan 18.974 pasien yang tercatat pada 12 April.

Jumlah kasus virus korona yang dikonfirmasi laboratorium lebih lanjut yang tercatat dalam satu hari di Inggris.

Baca Juga: Sudah Jadi Janda Tajir Kekayaan Capai Rp 10 Miliar Meski Tak Jadi Dinikai Richard Kyle, Tak Disangka Jessica Iskandar Hanya Habiskan Segini untuk Biaya Hidup Per Minggu

Juga mencapai tertinggi baru 41.385 pada pukul 9 pagi hari Senin, menurut angka Pemerintah.

Dr Yvonne Doyle, direktur medis di Kesehatan Masyarakat Inggris, mengatakan.

"Tingkat infeksi yang sangat tinggi ini semakin mengkhawatirkan pada saat rumah sakit kita berada pada kondisi paling rentan, dengan penerimaan baru meningkat di banyak wilayah," katanya.

Baca Juga: Miliki Putri Semata Wayang Beranjak Dewasa Warisi Kharismanya, Ariel NOAH Berikan Aturan Ketat Ini Pada Alleia: Aturan Itu Musti Dipegang

Angka-angka itu muncul di tengah peringatan bahwa rumah sakit di Selatan menghadapi peningkatan tekanan karena meningkatnya jumlah pasien virus korona.

Rumah Sakit Distrik Salisbury berada di bawah tekanan, karena staf menangani sejumlah pasien Covid yang hanya terlihat pada puncak gelombang pertama di bulan April.

Rumah sakit mengimbau hanya mereka yang mengalami "keadaan darurat" untuk mencari bantuan di A&E.

Baca Juga: Tak Kalah Cantik Dari Tantenya hingga Miliki Otak Encer, Inilah Sosok Keponakan Maia Estianty yang Mampu Tamatkan Kuliah di ITB Kurang Dari 3 Tahun, Keakrabannya dengan Dul Jaelani Jadi Sorotan

Rumah sakit di Gloucestershire "sangat sibuk" menangani lebih dari 200 pasien Covid-19 untuk pertama kalinya selama pandemi.

Saffron Cordery, wakil kepala eksekutif NHS Providers, mengatakan, "Kami tahu bahwa tingkat penerimaan Covid-19 meningkat dan beberapa trust melaporkan hingga tiga kali jumlah pasien Covid daripada di puncak gelombang pertama.

"Ini berarti rumah sakit dan layanan ambulans di area Tier 4 dan sekitarnya sangat sibuk, ditambah dengan meningkatnya ketidakhadiran staf karena sakit dan kebutuhan untuk mengisolasi diri."

Baca Juga: Tak Kalah Cantik Dari Tantenya hingga Miliki Otak Encer, Inilah Sosok Keponakan Maia Estianty yang Mampu Tamatkan Kuliah di ITB Kurang Dari 3 Tahun, Keakrabannya dengan Dul Jaelani Jadi Sorotan

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: Ditemukan Oleh Ilmuwan Indonesia, Alat Pendeteksi Covid-19 Buatan Indonesia Ini Ternyata Disorot Oleh Media Inggris, Apa Kata Mereka ?

Tag

Editor : Septiana Hapsari

Sumber Intisari Online

Baca Lainnya