Dalam video yang berhasil direkam olehTribun Jateng, warga tampak membongkar liang kubur menggunakan cangkul.
Setelah papan penutup liang tampak, pipa paralon kemudian disingkirkan. Penutup tersebut kemudian disingkirkan.
Saat dibuka, Mbah Pani tampak terbaring menyamping menghadap kiblat hingga masih mengenakan kain kafan dengan posisi tangan kanan berada di bawah.
Keluarga dan warga sekitar melantunkan shalawat saat penutup dibuka.
Di dalam liang kubur tersebut, Mbah Pani tampak pucat dan lemah, pihak keluarga lalu turun untuk memberi makan dan minum Mbah Pani.
Keluarga juga memandikan Mbah Pani dengan air bunga. Setelah itu, kain kafan yang dipakai Mbah Pani dilepas dan diganti sarung.
Selama proses tersebut, warga terus melantunkan shalawat sehingga Mbah Pani lalu keluar dibantu oleh orang-orang sekitarnya.
Begitu keluar, ia berpelukan bersama dengan istri dan anggota keluarganya diiringi tangisan.
Petugas kesehatan dari Puskesmas Juwana yang hadir lalu melakukan pemeriksaan terhadap kondisi Mbah Pani. Dari pemeriksaan tersebut, Mbah Pani dinyatakan dalam keadaan sehat.
"Kondisinya bagus. Pernapasan dan tensinya juga bagus," kata Hardi Widiyono, Jumat (20/9/2019).
Hardi menambahkan, kondisi Mbah Pani yang lemas merupakan kewajaran lantaran ia tidak makan dan mengalami dehidrasi.