Miris, Hanya di 2 Negara Ini Sandang Status Milyarder Malah Alami Kelaparan dan Hidup Susah, Uang Tidak Berharga hingga Miliki Nilai Nominal Terendah

Senin, 16 Maret 2020 | 10:15
Toutiao
Toutiao

Di Zimbabwe uang seperti tidak ada harganya.

GridPOp.ID - Jadi seorang milyarder seharusnya semua kebutuhannya tercukupi karena jadi orang paling kaya.

Namun, di negara ini seorang milyarder adalah orang-orang yang miliki banyak uang.

Namun faktanya justru menyedihkan, para milyarder yang bergelimangan uang tersebut justru susah makan dan hidup kelaparan.

Baca Juga: Berubah Drastis Sejak Putuskan Berhijab, Jennifer Dunn Justru Diramalkan Roy Kiyoshi Masih Bakal Terbelenggu Kegelapan, Ada Apa?

Pertama-tama negara itu adalah Mali, sebuah negara dengan sumber emas terbesar di dunia.

Sekitar 900 ton cadangan emas ada di sini dan negara ini adalah produsen emas terbesar ketiga di Afrika.

Karena cadangan tambang emasnya yang melimpah, Mali hampir memburu emas untuk seluruh negeri.

Bahkan pemerintah telah menyetujui bahwa setiap warga negara dapat memproduksi emas secara mandiri.

Baca Juga: Miliki Hati Bak Malaikat Hingga 35 Tahun Jalani Rumah Tangga, Sosok Ini Setia Dampingi Sang Legenda Walau Dipoligami Berkali-Kali!

Sayangnya, negara ini memiliki sejumlah kecil lahan subur, sebagian besar adalah gurun.

Penduduknya mendapatkan pendapatan relatif sedikit dari pertanian.

Jadi untuk bertahan hidup mereka harus menukarkan emas yang dimilikinya, sehingga semua orang mulai demam emas.

Baca Juga: Wabah Virus Corona Merajalela, Lady Gaga Pilih Untuk Karantina Diri Bersama 3 Anjingnya hingga Rela Tak Temui Orang Tua dan Neneknya: Kita Akan Baik-baik Saja

Emas yang mereka miliki digunakan untuk membeli makanan.

Semua orang berharap untuk menjadi kaya dalam semalam, tetapi para pemburu emas ini adalah lebih banyak pekerja yang disewa oleh penambang emas.

Bahkan pendapatan pencari emas mereka adalah sekitar 1.000 yuan per bulan (Rp2 juta), tetapi pada kenyataannya, mereka dibiarkan setelah dieksploitasi oleh para penambang dan lapisan lainnya.

Setiap tahun, tambang emas atas namanya akan mendatangkan untung sekitar 600 juta yuan (Rp1,2 miliar), namun, pendapatan para penambang hanya cukup untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Dikenal Sosok yang Tegas dan Ceplas-Ceplos, Ahmad Dhani Bungkam Tak Kuasa Tahan Air Mata Saat Dihadapkan Pilihan Antara Al Ghazali atau Shafea, Deddy Corbuzier: Lu Bisa Nangis?

Kedua adalah Zimbabwe, negara ini dulu adalah daerah pertanian terkaya di Afrika yang dikenal sebagai lumbung roti.

Tetapi sejak keruntuhan ekonomi dan inflasi parah, 175 triliun dollar Zimbabwe hanya bisa ditukar dengan 5 dollar AS (Rp70 ribu).

Nilai nominal uang kertas itu luar biasa yang terendah memiliki 8 nol.

Baca Juga: Kembali Bikin Sensasi, Barbie Kumalasari 'Come Back' dengan Penampilan yang Tak Biasa hingga Tuai Komentar Pedas dari Netizen: Pengen Ketawa Takut Dosa

Toutiao
Toutiao

Ilustrasi orang dengan banyak uang.

Setiap orang adalah miliarder, tetapi mereka tidak mampu membeli makanan.

Tiga puluh persen dari populasi negara itu terinfeksi AIDS, dan harapan hidup rata-rata hanya 34 tahun, 100 triliun dolar Zimbabwe tidak cukup untuk membeli tiket bus.

Tampaknya negara itu hanya dapat mencetak uang kertas.

Pada tahun 2009, pemerintah memutuskan untuk meninggalkan mata uang nasionalnya dan menggunakan sembilan mata uang.

Termasuk dolar AS, yen Jepang, dan yuan Tiongkok, dan juga menjadi satu-satunya negara di dunia dengan sembilan mata uang legal secara paralel.

Baca Juga: Sindir Pedas Mantan Ibu Mertua, Sarita Abdul Mukti Sesumbar Pamerkan Cincin Berlian dan Keahlian Memasak, Psikolog Poppy Amalya: Ada Arti yang Ingin Disampaikan!

(*)

Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul Cuma di 2 Negara Ini Milyarder Hidup Susah & Kelaparan, Uang Pun Tak Ada Harganya Karena Hal Ini

Tag

Editor : Andriana Oky

Sumber gridfame.id

Baca Lainnya