Awalnya Berniat Bahagiakan Calon Suami, Tak Disangka Operasi Keperawanan yang Dilakukan Wanita Ini Sebelum Nikah Berujung Bencana, Yang Terjadi Bikin Shock

Sabtu, 25 Januari 2020 | 08:14

Ilustrasi

Cinta adalah menemukan seseorang yang mencintai Anda di luar kesusahan, sekalipun itu tentang keperawanan.

Baca Juga: Putuskan Bercerai Usai 9 Tahun Menikah, Mantan Suami Jenita Janet Bongkar Sifat Buruk sang Istri yang Doyan Menyakiti Dirinya Sendiri: Itu yang Ditakutkan!

11. Jangan biarkan pasangan mengontrol apa yang harus dan tidak anda lakukan

Suatu keputusan yang telah dipilih akan menimbulkan konsekuensi, jangan hanya mendengar dari satu pihak. Harus mendengarkan kata hati tidak hanya menuruti keinginan.

Cobalah terbuka dan bicarakan segala hal dengan pasangan anda. Belajar dari cerita Swati tersebut, banyak pesan yang dapat kita ambil, kejujuran adalah baik meskipun itu pahit.

Bicarakan segala seuatu dengan pasangan, keterbukaan menjadi kunci sebuah hubungan berjalan adil untuk kedua pihak.

Ketika Keperawanan Dipersoalkan

Dalam bukuHealthy Sexual 3terbitan PT Intisari Mediatama persoalan keperawanan ini juga dibahas secara mendalam.

Di masa lalu, darah di malam pertama menjadi tanda keperawanan seorang wanita. Sehelai kain putih dijadikan alas tidur kedua mempelai.

Jika di pagi hari tak ada bercak, secara adat sang suami berhak mengembalikan mempelai putri pada keluarganya.

Pernikahan batal. Bahkan ada yang menuntut mahar dikembalikan.

Si wanita akan dikucilkan dan menanggung malu selamanya. Sampai akhirnya ada lelaki yang bersedia mengawininya, tapi ia harus dibawa pergi dari komunitas itu.

Halaman Selanjutnya

Ternyata, pemuliaan keper...
Tag

Editor : Grid.

Sumber intisari

Baca Lainnya