Ribuan Mayat Dibiarkan Berserakan di Tanah, Ini Dia Perkebunan Mayat yang Menyayat Hati

Rabu, 10 Juli 2019 | 12:56
John B. Carnett / Bonnier Corporation melalui Getty Images
John B. Carnett / Bonnier Corporation melalui Getty Images

William Bass memeriksa kemajuan tubuh yang membusuk di perkebunan mayat

GridPop.id- Apa yang kita alami setelah meninggal, bagaimana dengan tubuh kita?

Pastinya tak ada yang tahu apa yang akan terjadi.

Ada orang yang memilih untuk merealisasikannya sebagai pengamatan nyata.

Pada awal tahun 1970-an, para ilmuwan forensik yang bertugas pada kasus-kasus kriminal hanya bisa mengamati mayat menggunakan bangkai babi.

Hal itu karena secara fisiologis, mereka mirip dengan manusia.

Baca Juga: Selundupkan 10 kg Sabu, Bandar Narkoba Internasional Ini Sempat Mencoba Kabur dan Tertabrak Truk, Begini Kondisinya Sekarang

Bahkan sekarang, banyak negara di luar AS masih memanfaatkan bangkai babi untuk penelitian semacam itu.

Namun pada tahun 1972, seorang pria bernama Dr. William Bass melakukan revolusi dalam dunia forensik.

Ide Bass ini muncul karena awalnya dia ditugasi untuk menyelidiki kasus lokal terkait jenazah dari era Perang Sipil.

Bass membuat analisis yang salah dengan menyatakan jenazah adalah milik orang baru.

Padahal jenazah yang dimaksud memang prajurit Perang Sipil yang awet karena pembalseman dan peti besi yang tertutup rapat.

Atas kesalahannya, Bass sadar masih dibutuhkan penelitian seputar dekomposisi manusia.

Halaman Selanjutnya

Alhasil, berdirilah perke...
Tag

Editor : Gridep

Sumber intisari-online.com

Baca Lainnya